Skip to main content

Get Hard (2015): Menonton Film Antirasis di Penghujung Tahun 2019.


           Secara tidak sengaja menemukan film Get Hard di Hooq, setelah mencari-cari film  hollywood yang bergenre komedi. Kemudian, memutuskan ingin menonton film tersebut karena ada gambar aktor yang juga bermain di film Jumanji 2017 dan Jumanji 2019. Aktor tersebut bernama Kevin Hart, dan ternyata dia juga yang bermain di film The Upside. The Upside ini film yang bergenre komedi juga. Jadi, tidak ragu dengan aksi kelucuan Kevin Hart dalam film komedi. 
Ini dia Kevin Hart (gambar diunduh dari google images)


Sampul film Get Hard di Hooq hanya ada gambar Kevin Hart seorang, sedangkan di Imdb gambar Kevin Hart berdua dengan Will Ferrell dalam sampul Film. Gambar sebelah kiri sampul Film Get Hard di Hooq, dan gambar sebelah kanan sampul film Get Hard di Imdb.


     


           Dalam film Get Hard, Kevin Hart berperan sebagai Darnell. Darnell sedang membutuhkan uang untuk usahanya. Ia memanfaatkan kesulitan yang sedang dialami James (yang diperankan oleh Will Ferrell) untuk mendapatkan uang. James adalah seorang yang pintar dan kaya raya. Sebelum James mendapatkan masalah besar, ia meremehkan Darnell yang tidak bekerja keras untuk mendapatkan banyak uang. Selain itu, ia tidak percaya menginvestasikan uangnya pada Darnell yang telah dua tahun membantunya mencuci mobil.
            Masalah besar yang dialami James adalah ia akan dipenjara selama 10 tahun karena kasus penipuan. Selama 30 hari masa penyelidikan kasusnya, James melakukan persiapan menghadapi kerasnya hidup di penjara. Ia membayar Darnell sebesar 30.000 dollar untuk mendidiknya agar dapat bertahan di penjara nantinya. Aksi lucu dan konyol bahkan menegangkan muncul sepanjang James dan Darnell bertemu.
            Sebagaimana yang dilihat, baik dalam sampul dan hubungan antarindividu, James adalah seorang berkulit putih dan Darnell adalah seorang berkulit hitam. Mereka dapat saling membantu dan mendukung, meskipun pada awalnya hanya karena uang dan kepentingan. Di akhir cerita, muncul kasih sayang dalam persahabatan di antara keduanya sebagai sesama manusia. Karena kebaikan dan kepedulian Darnell, James menjadi seorang yang kuat dan berani melawan ketertindasan oleh sesama kulit putih, baik oleh aliansi kulit putih maupun penjebaknya dalam masalah besar. Tidak hanya itu, James diterima dan dihormati di geng kulit hitam. Meskipun pada awalnya James tidak diterima dalam geng kulit hitam, geng kulit hitam masih mau mendengar alasan-alasan James yang ingin ikut bergabung. Sebaliknya, geng kulit putih tidak menerima dan tidak mau mendengar alasan dan apa pun dari seorang yang juga dari kulit putih.
            Dalam film, geng kulit hitam dan geng kulit putih ini saling membenci. Masing-masing mereka sangat rasis. Tetapi, bentrokan fisik antara kedua geng tidak ditampilkan. Adegan dalam film banyak menampilkan bagaimana sesama manusia seharusnya bekerja sama, terlepas dari ras apa mereka berasal (kulit putih atau pun kulit hitam). Begitu juga dengan konteks perbedaan warna kulit di Indonesia, lebih adil jika tidak ada anggapan bahwa berkulit gelap/berwarna lebih berkelas dari kulit terang/putih. Dengan kata lain, kulit gelap/berwarna/putih/terang adalah sama kelasnya, salah satu tidak lebih baik dan tidak lebih menguasai dari yang lain. Kasus yang mendarah daging dan sering terjadi; seorang yang berkulit hitam/gelap mendapat olokan dan mendapat gelar buruk, sedangkan seorang berkulit putih/terang mendapat pujian dan kekaguman.
           Sedikit bocoran, film Get Hard ini berakhir dengan bahagia. Ketika tanda-tanda film sepertinya akan berakhir, membuat penonton berharap “please, jangan selesai dulu. Masih pengen liat keseruan mereka!” Dan ternyata benar, berakhir sudah keseruan mereka. Semoga ada Get Hard season II. Hehe.
            Menutup tahun 2019 dengan kebahagiaan, kedamaian dan cinta lalu membuka kebahagiaan, kedamaian, dan cinta selanjutnya di tahun 2020. Seperti contoh: dengan menonton film yang menghibur dan bermakna untuk mengisi waktu di penghujung tahun 2019.
 

Comments

Popular posts from this blog

Menjadi Anak-Anak "Doremi and You"

© Tirto Sering kali terjadi perselisihan antara anak-anak dan orang dewasa, khususnya orangtua. Ntah anak-anak yang terlalu sulit diatur atau orang dewasa yang melupakan masa kanak-kanaknya. Film Doremi and You cukup menampilkan dunia anak-anak untuk mengingatkan orang dewasa tentang karakter masa lalu mereka dan menghibur anak-anak tentang dinamika dunia mereka. Banyak karakter anak-anak yang ditampilkan oleh lima tokoh utama film; Putri, Anisa, Markus, Imung, dan Reno. Film ini mengajak orang dewasa untuk sementara menjadi anak-anak dan memahami apa yang terjadi pada anak mereka, terlepas dari tuntutan orang tua terhadap prestasi akademik. Dunia anak lebih kaya dari sekedar prestasi akademik semata sebab anak adalah makhluk sosial yang harus mampu survive dalam kehidupan bermasyarakat nantinya. Tidak dipungkiri, tidak sedikit orang dewasa mengalami permasalahan dalam relasi sosial, seperti masalah dengan teman, orangtua, kakak kelas, bos, tetangga, saudara, dan pasangan. Meliha

Menemukan Sisi Lain Cinta Remaja dalam Lagu "Pura Pura Lupa"

© kapanlagi Saya sedang menikmati lagu Mahen yang berjudul "Pura Pura Lupa" sembari mencari lirik lagunya di kolom komentar, sebab saya ingin menikmati lagu sembari ikut bernyanyi pula. Lalu, saya menemukan sebuah komentar: “Tolonglah remaja Indonesia. kuat, jangan letoy gara-gara cinta, belajar yang serius, gapai cita-cita. Insya allah jodoh terbaik kelak bakal hadir. amin” Komentar yang cukup mengganggu bagi orang yang sedang menikmati lagu ini, sebab saya pikir apa salahnya dengan lagu ini? Kolom komentar di Official Music Video ini sudah diisi 21.000 percakapan sejak 5 bulan yang lalu, sekarang bulan Juli 2020. Sebagian besar menunjukkan kesamaan perasaan terhadap cerita lagu dan merasa sangat menikmati lagu tersebut. Kemudian, kenikmatan komentar-komentar penikmat lagu "Pura Pura Lupa" disenggol dengan komentar remaja ‘jangan letoy’ tadi. Remaja berani bangkit dari kegagalan Pasti sulit bagi seorang remaja melupakan kenangan bersama seseorang yang

Istirahatlah Kata-kata: Film Penting, tetapi Membosankan

© kompas entertainment #ulasfilmkemdikbud Istirahatlah Kata-kata adalah sebuah film yang merefleksikan sejarah pra-reformasi di Indonesia. Film ini berlatar tahun 1996-1997, yang pada saat itu aktivis-aktivis Indonesia melakukan perlawanan supaya presiden Soeharto segera diganti. Presiden Soeharto memimpin pemerintahan Indonesia selama 32 tahun. Masa pemerintahan tersebut disebut masa orde baru. Salah satu tokoh aktivis Indonesia yang melakukan perlawanan pada masa pra-reformasi adalah Wiji Thukul. Dia menyuarakan kegelisahannya terhadap ketidakadilan pada masa pemerintahan orde baru melalui puisi-puisinya. Beberapa puisi karya Wiji Thukul yang merefleksikan masa pemerintahan orde baru adalah Peringatan, Bunga dan Tembok, Penyair, Ucapkan Kata-katamu, Aku Masih Utuh dan Kata-kata Belum Binasa, Tanah dan Kekuasaan, Di Bawah Selimut Kedamaian Palsu, Sajak Suara. Keberanian Wiji Thukul dalam bersuara mencuri perhatian pemerintahan orde baru. Dia tahu bahwa tentara akan menangkapny